Rabu, 28 Oktober 2015

Otonomi Daerah

Otonomi Daerah

Otonomi daerah di Indonesia adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.”

Terdapat dua nilai dasar yang dikembangkan dalam UUD 1945 berkenaan dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia, yaitu:

Nilai Unitaris, yang diwujudkan dalam pandangan bahwa Indonesia tidak mempunyai kesatuan pemerintahan lain di dalamnya yang bersifat negara ("Eenheidstaat"), yang berarti kedaulatan yang melekat pada rakyat, bangsa dan negara Republik Indonesia tidak akan terbagi di antara kesatuan-kesatuan pemerintahan.

Nilai dasar Desentralisasi Teritorial, dari isi dan jiwa pasal 18 Undang-undang Dasar 1945 beserta penjelasannya sebagaimana tersebut di atas maka jelaslah bahwa Pemerintah diwajibkan untuk melaksanakan politik desentralisasi dan dekonsentrasi di bidang ketatanegaraan. 

Source : Wikipedia

ASEAN (association of south east asian nation)

ASEAN

ASEAN (association of south east asian nation) didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, melalaui Deklarasi Bangkok.

ASEAN adalah organisasi geopolitik yang mempunyai prinsip :
1. Hormat terhadap kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan integritas wilayah nasional & identitas nasional setiap negara
2. Hak setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional, bebas dari campur tangan luar
3. Menyelesaikan perbedaan atau perdebatan dengan cara damai
4. Kerjasama efektif antar negara

Tujuan ASEAN :
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya
2. Memajukan perdamaian dan stabilitas keamanan
3. Meningkatkan kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, tekhnologi, kebudayaan, ilmu pengetahuan lainnya
4. Memelihara kerja sama yang erat dan menguntungkan dengar organisasi internasional dan regional

Negara Anggota ASEAN :
- Thailand
- Filipina
- Singapura
- Indonesia
- Malaysia
- Laos
- Kamboja
- Vietnam
- Myanmar
- Brunei Darusallam

Jumat, 23 Oktober 2015

Biantara

Biantara nyaéta hiji kacindekan atanapi kedalan jeung susunan anu alus pikeun diteupikeun ka jalma loba (nyarita harepeun balaréa pikeun nepikeun hiji perkara)

Struktur Biantara :
- Bubuka
- Eusi
- Bahasan
- Panutup

Metode Biantara :
- Impromtu (aya persiapan)
- Naskah (manuskrip)
- Ngapalkeun (nalar)
- Ekstemporan (teu aya persiapan)

Biantara :
- Informatif (aya informasi)
- Persuasif (mangaruhan)
- Instruktif (nitah)
- Edukatif (aya unsur pendidikan)
- Enterten (hiburan)

Guna biantara :
- Pikeun nepikeun kapentingan atawa maksad
- Ngaronjatkeun ajén diri
- Ngarojong leadership